Jakarta makin tak aman. Begitulah yang ada dalam benak warga Ibu Kota menyaksikan maraknya kasus kriminalitas. Bahkan pelaku kejahatan tak segan-segan melukai bahkan hingga membunuh korbannya dengan sadis.
Kejahatan di ibu kota, tak hanya maling yang bekeliaran mengincar rumah kosong, perampok yang menggasak ATM atau toko emas, hingga menganianya tukang ojek dan membawa kabur sepeda motor milik korban. Penumpang angkot pun kian cemas dengan aksi bejat supir tembak yang doyan memerkosa.
"Saya jadi takut naik angkot 08 trayek Lebak Bulus-Bintaro," aku Dina, karyawan swasta di bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kepada Sindonews, Senin (17/10/2011). "Sekarang naik angkot liat-liat dulu deh, aman enggak. Kalau banyak yang turun di titik-titik tertentu dan penumpangnya dikit, saya turun aja soalnya takut sih," imbuh perempuan berjilbab ini.
Kekhawatiran masyarakat saat menumpang angkutan umum ini bukan tanpa sebab. Pemberitaan seorang mahasiswi yang diperkosa dan dibunuh lalu mayatnya dibuang ke selokan beberapa waktu yang lalu, membuat masyarakat trauma. Angkot di Jakarta sudah tidak aman lagi.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Polda Metro Jaya Data pada 2008, terjadi 70 kasus pembunuhan, tahun 2009 ada 75 kasus pembunuhan, pada 2010 meningkat menjadi 86 kasus. Sedangkan pada 2011 hingga September sudah ada sekira 50 kasus pembunuhan.
Terakhir, kasus pembunuhan terjadi di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Di Jakarta Utara, warga menemukan sesosok mayat perempuan di dalam kardus televisi yang dibuang di pinggir Jalan Kramat Jaya Gang B, RT 07 RW 17, Kelurahan Tugu Utara, Koja, pada Jumat lalu sekitar pukul 14.30 WIB.
Hari berikutnya, Sabtu 15 Oktober malam, jasad bocah perempuan berusia sekira 10 tahun ditemukan di dalam tas koper hitam yang menggegerkan warga Jalan Raya Cacing, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Jafar mengatakan, tingkat kejahatan di Ibu Kota menurun, namun demikian dari kualitasnya meningkat. "Memang ada penurunan tetapi belum tentu. Secara kuantitatif turun, kalau kualitatif secara kenekatan lebih keras dan brutal untuk membunuh korban," kata dia di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (17/10/2011).
Untuk mengungkap dua kasus tersebut Polres Jakarta Utara dan Jakarta Timur telah membentuk tim khusus di bantu Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Polisi berupaya menemukan pelaku dengan turun langsung ke titik-titik yang sering ditemukan anak jalanan.
"Semua sumber info tentu masukan bagi kepolisian untuk membuat terang kasus ini, jemput bola itu tentu membantu penyelidikan sendiri," cetus Baharuddin.
Mengapa aksi pembunuhan marak di masyarakat? Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Iqrak Sulhin menyebutkan beberapa faktor penyebabnya. Secara umum, dia melihat maraknya kasus pembunuhan terkait dengan pengawasan senjata api dan senjata tajam, tak hanya persoalan tekanan ekonomi.
"Selain pengawasan terhadap senjata api, juga karena sistem hukum Indonesi sangat lemah. Masyarakat menilai, menyelesaikan hukum secara formal itu mahal, berbelit-belit, dan aspek keadilan sulit didapat. Oleh karenanya, masyarakat terpaksa mengambil tindakan apa yang disebut, street justice," papar Ikraq seperti ditulis okezone.
Iqrak juga melihat adanya pola pembunuhan yang dilakukan pelaku mengambil tempat umum untuk mengeksekusi korbannya. "Pelaku kriminal memilih tempat ramai lantaran mereka mudah melarikan diri secara efektif. Apakah itu tempat elit atau tidak, tempat keramaian akan memudahkan pelaku menghilang dalam keramaian. Untuk di tempat keramaian, kalau menggunakan senjata api akan menarik perhatian banyak orang," paparnya.
Comment :
Banyak kejahatan yang terjadi bukan karena niat pelakunya, tapi karena ada kesempatan (kata Bang Napi. hehe). Akhir-akhir ini banyak kejahatan yang terjadi disekitar kita, jadi kita harus waspada dimanapun berada. Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal. Para pelaku banyak mengincar korban wanita, karena wanita dianggapnya lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa, jadi mereka dengan mudah melakukan kejahatan kepada wanita. Maka dari itu, apabila kita berada ditempat umum tetap jaga sikap dan waspada !!
Kriminalitas dapat terjadi dimanapun tanpa memilih korban baik itu pria, wanita, dewasa maupun anak-anak. Mulai dari penodongan, penjambretan, pemerkosaan dsb
BalasHapusbergabunglah dengan kami di : www.bakatsuper.com
Jadilah kuat, lindungilah diri anda dan orang-orang yang anda cintai