Rabu, 21 Desember 2011

Peredaran Ekstasi Tahun 2011 Meningkat 100%

Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Narkotika Mabes Polri merilis hasil pengungkapan narkotika sepanjang tahun 2010. Dari rekapitulasi terlihat penggunaan ekstasi meningkat tajam di atas 100 persen dari tahun sebelumnya.

Data tahun 2010 jumlah barang bukti ekstasi yang terungkap sebanyak 371.197,5 butir. Sementara tahun 2011 meningkat menjadi 780.885,25 butir.

Bila dipresentasikan jumlah pengungkapan dibandingkan tahun 2010 meningkat 110,37 persen. Menyusul pengungkapan kasus sabu meningkat 53,30 persen dari 283.025,76 gram di tahun 2010 menjadi 433.868,15 gram di tahun 2011.

"Peningkatan karena produksi dari tahun ke tahun meningkat. Pasar paling potensial adalah di Asia, khususnya Asia Tenggara, lebih khusus lagi Indonesia," kata Direktur Tipid Narkoba Mabes Polri, Brigjen Pol Arman Depari, di Gedung Tipid Narkotika Mabes Polri, Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (21/12).

Secara angka, jumlah kasus yang terungkap juga meningkat. Tahun 2010 tercatat 15.948 kasus, sedangkan tahun 2011 naik 9 persen menjadi 17.383 kasus narkotika.
Di golongan pengungkapan psikotropika kenaikan terjadi setengahnya dari angka kasus tahun 2010, yaitu 949 kasus menjadi 1.478 kasus.

Angka tersebut berbanding lurus dengan jumlah tersangka yang diamankan kepolisian. Tahun 2010 sebanyak 21.430 tersangka ditindak untuk kasus narkotika dan tahun 2011 sebanyak 22.936 tersangka.

Sementara itu, untuk jumlah tersangka psikotropika meningkat 48.51 persen di tahun 2011. Tahun sebelumnya sebanyak 1.239 tersangka dicokok dan tahun 2011 sebanyak 1.840 tersangka dijebloskan ke penjara.

Menurut Arman, potensi besar pasar narkotika dan psikotropika di Indonesia ini menginggat Indonesia memiliki populasi besar kependudukan.

"Ada 40 persen potensi pasar dari jumlah penduduk yang ada sekarang," ujarnya.

Para bandar memasok barang haram ke Indonesia melalui laut, darat, dan udara. Arman mengakui selama ini pihaknya lemah dalam pengawasan di wilayah perbatasan.

"Pengawaan di perbatasan saat ini belum cukup baik. Baik itu di perbatasan laut, udara, darat, agak lemah," keluhnya.

Sumber : Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar