Manajemen kas adalah suatu strategi
dan rangkaian proses dalam rangka mengelola aliran kas pemerintah dalam jangka
pendek dan saldo kas yang ada secara efisien, baik didalam pemerintah maupun antara
pemerintah dengan pihak lain khususnya terkait dengan moneter.
Manajemen
harus menghindarkan jumlah kas yang terlalu besar (menganggur), sebab kas yang
menganggur tidak akan memberikan kontribusi keuntungan kepada perusahaan.
Manajemen kas didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai
aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian dan pengawasan
terhadap posisi kas. Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal, yaitu likuiditas dan
penghasilan.
1. Likuiditas, artinya manajemen harus secara sadar menjaga agar perusahaan selalu memiliki kemampuan membayar atau membiayai kegiatan operasinya.
2. Penghasilan, artinya bahwa setiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan.
1. Likuiditas, artinya manajemen harus secara sadar menjaga agar perusahaan selalu memiliki kemampuan membayar atau membiayai kegiatan operasinya.
2. Penghasilan, artinya bahwa setiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan.
-
Perencanaan
Kas
Manajemen kas membutuhkan perencanaan. Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan terlebih dahulu daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian, pembiayaan dan penginvestasian). Dengan perkataan lain manajer harus menyiapkan proyeksi yang berkaitan dengan aliran kas masuk (inflow), aliran kas keluar (outflow), dan saldo kas (balance). Perencanaan kas perlu disiapkan agar keseimbangan antara dana yang dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan setiap hari (likuiditas), dan dana perusahaan yang digunakan untuk investasi dapat terjaga.
Agar tujuan perencanaan tercapai maka perlu ditentukan 2 (dua) hal, yaitu:
Jika kedua tahapan tersebut telah dilaksanakan, maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur. Berdasarkan anggaran kas tersebut manajemen dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan atau kas yang menganggur.
Manajemen kas membutuhkan perencanaan. Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan terlebih dahulu daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian, pembiayaan dan penginvestasian). Dengan perkataan lain manajer harus menyiapkan proyeksi yang berkaitan dengan aliran kas masuk (inflow), aliran kas keluar (outflow), dan saldo kas (balance). Perencanaan kas perlu disiapkan agar keseimbangan antara dana yang dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan setiap hari (likuiditas), dan dana perusahaan yang digunakan untuk investasi dapat terjaga.
Agar tujuan perencanaan tercapai maka perlu ditentukan 2 (dua) hal, yaitu:
Jika kedua tahapan tersebut telah dilaksanakan, maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur. Berdasarkan anggaran kas tersebut manajemen dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan atau kas yang menganggur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar